Pernikahan adalah sebuah kata berimbuhan yang diambil dari kata dasar nikah. Nikah secara bahasa memiliki pengertian menggabungkan atau mengumpulkan dua hal menjadi satu. Pernikahan merupakan sebuah
perjanjian (covenant). Perjanjian bukan sekedar janji antara manusia
yang sering berubah. Janji dalam sebuah pernikahan melibatkan Tuhan,
artinya suatu janji yang tidak bisa dibatalkan dan merupakan ikatan
seumur hidup. Itu sebabnya dalam pernikahan pasangan yang
menikah harus melibatkan Tuhan bahkan menjadikannya sebagai kepala
sehingga komunikasi dalam keluarga dapat berjalan lancar, efektif, serta kondusif.
Mengapa hari ini Oretor ingin membahas Pernikahan? Karena Oretor terinspirasi dengan Pernikahan abang Oretor yang berlangsung pada 19 Desember 2013 kemarin. Oretor merasa sangat bahagia sekaligus sedih yang mendalam. Pada saat itu telah resmilah abang Oretor menikah secara hukum maupun secara agama. Doa saya hanyalah Pernikahan tersebut tetap suci, bahagia, bertahan, dan langgeng sampai maut memisahkan mereka. Karena hanya kematian yang dapat membatalkan sebuah pernikahan kudus.
Berikut ini beberapa Firman atau Sabda Tuhan tentang Pernikahan :
Pahit & Manis Pernikahan :
Dalam melangsungkan dan menjalankan sebuah Pernikahan sudah pasti ada momen pahit dan manis Pernikahan. Dimana momen-momen tersebutlah yang membuat sebuah pernikahan berwarna, selalu dikenang dan tidak bisa dilupakan. Dimana dua orang yang berlainan jenis bersatu membentuk, membangun, dan menjalankan bahtera rumah tangga. Menjalani momen manis berdua begitu juga menghadapi momen pahit berdua. Suami dan Istri saling melengkapi, mengisi, dan menutupi kekurangan masing-masing. Suami dan Istri saling menguatkan dan mendukung pasangan dengan setia sampai akhir hayat hidup mereka.
Pahit-nya Pernikahan :
1. Kita memiliki keluarga baru yang harus dibangun dengan mantap
2. Kita harus berpisah dengan keluarga lama untuk hidup mandiri dalam keluarga baru
3. Kita harus membagi cinta kasih kita yang selama ini kita berikan seluruhnya kepada orang tua dan
keluarga tetapi semenjak menikah cinta kasih kita berpusat kepada keluarga baru hanya sedikit cinta yang
tertinggal untuk keluarga lama.
4. Kita harus merelakan anak atau saudara kita menjadi milik orang lain.
5. Kita harus mampu menjadi suami / istri atau ayah / ibu yang baik, bijaksana, bertanggung jawab, dan
lain-lain bagi keluarga baru
Manis-nya Pernikahan :
1. Kita sudah menjalankan dan melakukan Firman Tuhan untuk membentuk sebuah keluarga melalui
pernikahan
2. Kita dapat tinggal serumah bahkan seranjang dengan orang yang kita cintai
3. Kita dapat menghabiskan sisa hidup kita dengan pasangan tanpa takut lagi merasa kesepian
4. Kita dapat memiliki seutuhnya baik jiwa maupun raga orang yang kita cintai
5. Kita dapat saling berbagi kasih dalam menghabiskan hidup bersama
6. Dengan pernikahan kita dapat mempunyai keturunan / anak yang menjadi penerus
7. Kita dapat saling berbicara, berkomunikasi, berdiskusi, bertukar pendapat terhadap masalah hidup
8. Bertambahnya orang yang peduli, sayang, dan perhatian terhadap kita
Mengapa hari ini Oretor ingin membahas Pernikahan? Karena Oretor terinspirasi dengan Pernikahan abang Oretor yang berlangsung pada 19 Desember 2013 kemarin. Oretor merasa sangat bahagia sekaligus sedih yang mendalam. Pada saat itu telah resmilah abang Oretor menikah secara hukum maupun secara agama. Doa saya hanyalah Pernikahan tersebut tetap suci, bahagia, bertahan, dan langgeng sampai maut memisahkan mereka. Karena hanya kematian yang dapat membatalkan sebuah pernikahan kudus.
Berikut ini beberapa Firman atau Sabda Tuhan tentang Pernikahan :
" Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia "
" Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya "
" Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan "
" Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging "
" Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu "Semoga Pembaca Bijaksana dapat berpikir bijak dan positif terhadap Firman yang telah disampaikan Tuhan. Dan untuk Pembaca Bijaksana yang Non Kristen mohon maaf apabila Oretan ini mengandung nilai-nilai Kristiani yang terpenting dalam Oretan ini tidak ada menimbulkan kasus yang berbau SARA.Salam damai dari Oretor untuk Pembaca Bijaksana.
Pahit & Manis Pernikahan :
Dalam melangsungkan dan menjalankan sebuah Pernikahan sudah pasti ada momen pahit dan manis Pernikahan. Dimana momen-momen tersebutlah yang membuat sebuah pernikahan berwarna, selalu dikenang dan tidak bisa dilupakan. Dimana dua orang yang berlainan jenis bersatu membentuk, membangun, dan menjalankan bahtera rumah tangga. Menjalani momen manis berdua begitu juga menghadapi momen pahit berdua. Suami dan Istri saling melengkapi, mengisi, dan menutupi kekurangan masing-masing. Suami dan Istri saling menguatkan dan mendukung pasangan dengan setia sampai akhir hayat hidup mereka.
Pahit-nya Pernikahan :
1. Kita memiliki keluarga baru yang harus dibangun dengan mantap
2. Kita harus berpisah dengan keluarga lama untuk hidup mandiri dalam keluarga baru
3. Kita harus membagi cinta kasih kita yang selama ini kita berikan seluruhnya kepada orang tua dan
keluarga tetapi semenjak menikah cinta kasih kita berpusat kepada keluarga baru hanya sedikit cinta yang
tertinggal untuk keluarga lama.
4. Kita harus merelakan anak atau saudara kita menjadi milik orang lain.
5. Kita harus mampu menjadi suami / istri atau ayah / ibu yang baik, bijaksana, bertanggung jawab, dan
lain-lain bagi keluarga baru
Manis-nya Pernikahan :
1. Kita sudah menjalankan dan melakukan Firman Tuhan untuk membentuk sebuah keluarga melalui
pernikahan
2. Kita dapat tinggal serumah bahkan seranjang dengan orang yang kita cintai
3. Kita dapat menghabiskan sisa hidup kita dengan pasangan tanpa takut lagi merasa kesepian
4. Kita dapat memiliki seutuhnya baik jiwa maupun raga orang yang kita cintai
5. Kita dapat saling berbagi kasih dalam menghabiskan hidup bersama
6. Dengan pernikahan kita dapat mempunyai keturunan / anak yang menjadi penerus
7. Kita dapat saling berbicara, berkomunikasi, berdiskusi, bertukar pendapat terhadap masalah hidup
8. Bertambahnya orang yang peduli, sayang, dan perhatian terhadap kita
" Sebuah Pernikahan yang baik, sehat, bahagia, sempurna adalah Pernikahan yang seturut dengan kehendak Tuhan. Dimana sebuah Pernikahan harus menjadikan Tuhan sebagai kepala rumah tangga. Rumah tangga tersebut pun harus memiliki bahtera yang kuat dan kokoh yang dibangun dari dasar cinta kasih semata. Pernikahan yang abadi adalah Pernikahan yang hanya boleh diceraikan oleh maut yaitu kematian. Jika anda belum siap untuk menikah, Jangan Menikah! Jika pada akhirnya Pernikahan itu gagal dengan adanya sebuah perceraian. Jika anda sudah menikah pertahankanlah bahtera itu tetap kokoh dan kuat sampai akhir meskipun dalam perjalanan menuju akhir banyak rintangan yang melanda. Salam Damai dari Oretor untuk Pembaca Bijaksana ! By Oretor Lubis Pudan! "