Monday, April 21, 2014

My Family is Enough For Me

" Keluargaku adalah kebahagiaan dan kebanggaanku, My Family is Everything, My Family is Enough For Me. Their Support make me strong to do something in my life. Thank You God has made me to be part of my family. This is the best thing I've ever had in my life "

My Daddy n Mommy

Ketika kita mempunyai banyak masalah yang tak kunjung terselesaikan, yang terus merongrong jiwa dan hatimu, yang terus menguras tenaga dan pikiranmu, dan yang membuat kamu sampai pada titik jenuh yang paling akhir sehingga kau merasa lelah tak berdaya! Kemanakah Engkau meminta pertolongan dan berbagi keluh kesahmu??? 

Yes, You're right in this case. The answer is God. Our God is faithful helper and who was always willing to help. All problems can be solved  in the Lord. God solve the problem by providing a way out if you surrender to Him. Just believe in God coz Lord is the way, the truth, and the life.

Jadi jika anda mempunyai masalah serahkan semuanya kepada Tuhan karena " Tuhan mengatasi masalah dengan jalan keluar ".

Selain kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, kita juga bisa meminta pertolongan kepada teman dan keluarga. Karena salah satu jalan keluar yang ditawarkan Tuhan adalah dengan menggunakan teman atau keluarga sebagai alat untuk membantu kita keluar dari permasalahan tersebut. Tetapi, Ingatt!!! Teman bukanlah jalan keluar yang paling efektif dari sebuah persoalan, terkadang teman hanya bisa mendengar tanpa memberikan solusi, terkadang memberikan solusi tetapi kurang efektif, dan jarang sekali memberikan solusi dan juga efektif. Coba anda hitung seberapa banyak best friend yang engkau punya??? yang bener-bener mau merasakan tidak hanya saat suka tetapi juga saat duka!!! Mari lihat jari Saudara sekarang dan mulai berhitung. Apakah sampai 2 (dua) best friend? atau hanya 1 (satu) saja? bahkan mungkin tidak ada sama sekali! Itulah sebabnya mengapa teman bukanlah jalan keluar yang paling efektif meskipun demikian Teman dapat dijadikan choice untuk tempat meminta pertolongan dan yang paling penting teruslah berteman jangan sampai tidak memiliki teman.

Dan salah satu jalan keluar lain yang ditawarkan Tuhan adalah dengan menggunakan keluarga. Keluarga adalah jalan keluar yang pasti lebih efektif daripada teman. Tetapi, Ingatt!!! hanya Tuhan lah jalan keluar yang paling efektif dari antara semua jalan keluar yang pernah ada. Teman tidak sebaik dan setahu keluarga mengenai pribadi kita. Didalam keluarga terdiri dari beberapa orang antara lain adalah Ayah dan Ibu. Ayah dan Ibu adalah Tuhan kita di dunia. Ayah dan Ibu adalah penuntun dan pembimbing arah kemana kita berjalan di dunia. Oleh karena itu Teman tidak sebaik Ayah dan Ibu kita.

Jadi jika kita mempunyai masalah segeralah cerita dan meminta pertolongan kepada keluarga terutama Ayah dan Ibu. Dalam Oretan ini kita diingatkan kembali betapa pentingnya arti sebuah keluarga dalam hidup kita. Oleh karena itu cintai dan jagalah keluargamu terutama Ayah dan Ibu. Jangan sia-siakan keberadaan mereka dalam hidupmu. Terkadang saya sebagai Oretor sangat merasa sedih dimana seseorang tidak lagi mempunyai keluarganya, tinggal hanya hidup sebatang kara. Hal ini bisa disebabkan karena proses alami yaitu meninggal dunia menghadap kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga bisa disebabkan karena kesengajaan manusia yaitu membuang dan mencampakkan salah satu anggota keluarganya dengan sengaja. Jika demikian, kemanakah mereka berkeluh kesah dan meminta pertolongan???

Monday, January 20, 2014

Belajar dari Hal Kecil membuat Anda Besar

Ketika aku masih kecil, aku sering mendengar kalimat yang banyak dilontarkan oleh orang dewasa dan sudah menjadi pemahaman umum di kalangan orang dewasa. Kalimat tersebut adalah seperti ini " Ah dia kan masih kecil, belum tahu apa-apa! ngapain dengar dan belajar dari dia? bahasa kurang berpendidikannya, Makan aja masih disuapin! Kencing aja belum Lurus! ".

Padahal jika kita telaah secara mendalam tidak semua orang dewasa yang sudah berumur dan berbadan besar memiliki pemikiran yang dewasa serta matang, malahan sebaliknya banyak Orang Dewasa sekarang yang bertingkah aneh-aneh bak anak kecil yang gemar bermain dan jalan-jalan, coba sekilas kita menilik tingkah aneh dari Anggota DPR yang melakukan studi banding keluar negeri untuk belajar undang-undang negara lain untuk kemudian dicontek dan dicopy menjadi Undang-Undang Republik Indonesia, padahal kebudayaan dan paradigma berpikir bangsa Indonesia sangat berbeda dan tidak sesuai dengan bangsa lain. Kalau mau buat undang-undang yang benar dan cinta rakyat, bukan dengan studi banding keluar negeri melainkan terjun langsung kelapangan, terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, dengarkan pendapat mereka! dengarkan apa keluhan mereka! tanyakan apa yang mereka butuhkan? tanyakan apa dan bagaimana fakta sebenarnya yang sedang terjadi di lapangan? Bukankah kalian wakil aku, wakil dia, wakil mereka, dan wakil rakyat? Buat apa kalian dipilih jika tidak mewakili kami? Sebagai contoh,  Coba buka lebar-lebar mata anda terhadap pulau kebanggaan Indonesia yaitu Pulau Sebatik.

Pulau Sebatik adalah sebuah pulau di sebelah timur laut Kalimantan. Pulau ini secara administratif dibagi menjadi dua bagian. Di bagian utaranya merupakan wilayah negara bagian Sabah, Malaysia dan di bagian selatannya merupakan wilayah Indonesia yang merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Dimana kehidupan dan fakta yang terjadi di pulau sebatik sangat menyayat hati. Kehidupan di pulau sebatik sangat kental dengan nuansa negeri jiran, Malaysia. Meskipun hak kepemilikan pulau sebatik dipegang oleh dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia, tetapi peran Malaysia sangat menonjol di pulau ini. Pemerintah Diraja Malaysia sangat peduli dengan Pulau Sebatik sedangkan Pemerintah Indonesia seperti biasa Absen , dengan kondisi seperti ini jadilah Pulau Sebatik bernuansa Malaysia atau Serba Malaysia, misalnya dibidang perekonomian dan perdagangan di Pulau Sebatik sangat mengandalkan Malaysia, meskipun Rupiah dipergunakan dalam transaksi jual beli tetapi volumenya sangat sedikit yang paling dominan adalah Ringgit.Serta segala produk perdagangan yang ada di Pulau Sebatik kebanyakan Made in Malaysia. Hal ini disebabkan karena mudahnya mendapatkan produk asal negeri jiran tersebut, dan masyarakat sebatik kebanyakan yang memilih berbelanja dan berdagang ke Malaysia. Pemerintah Diraja Malaysia memberikan kemudahan dan keleluasaan bagi rakyat Indonesia untuk mengais rejeki di negara tetangga.

Betapa miris dan sakit hati kita mendengar kalimat tersebut. Kalimat itu sangat memojokkan kita yang masih belum berumur alias masih daun muda. Tahukah mereka? mereka yang sudah merasa dewasa! betapa kita sangat penting dalam hidup mereka. Tahukah mereka walaupun kita kecil, kita dapat melakukan hal besar?
Tahukah mereka? kita tidak selalu dan selamanya salah meskipun lebih banyak kesalahan daripada kebenaran yang kita lakukan dimana antara kesalahan dan kebenaran dalam hidup kita berbanding terbalik, dimana peluang kesalahan mengungguli jauh melambung tinggi dari peluang kebenaran, Tetapi ketahuilah wahai orang dewasa bahwa kami daun muda pernah berbuat Benar!

Belajar dari Hal Kecil membuat Anda Besar

Pernahkah Pembaca Bijaksana, Kita semua menyadari bahwa kita unggul dalam beberapa hal jika dibandingkan dengan Orang Dewasa. Wahai Orang Dewasa lihat dan akuilah beberapa keunggulan kami!
  1. Dalam hal segi kejujuran. Kami Anak Kecil atau daun muda unggul mutlak lebih jujur dari Orang  Dewasa. Bukankah Negara ini butuh orang jujur? Pemimpin yang jujur? Dimana di Negara Kita Indonesia, jabatan Pemimpin banyak dipegang oleh Orang Dewasa! Haruskah kami menunggu jadi Orang Dewasa dulu baru bisa memimpin? Itupun kalau kami bisa menjaga kejujuran tidak luntur ketika sudah menjadi Dewasa. Atau maukah kalian berlaku jujur sekarang dalam memimpin Negara kita?
  2. Dalam hal segi mengasihi. Kami Anak Kecil atau daun muda unggul telak lebih ikhlas mengasihi dari Orang Dewasa. Jika dilakukan pemeringkatan maka kasih kami sebagai Anak Kecil atau daun muda akan bertengger di posisi ketiga, karena posisi pertama kasih Tuhan terhadap umatnya, diikuti posisi kedua kasih ibu / orang tua kepada anaknya, dan posisi ketiga kasih seorang anak kepada orang tua / keluarga / orang lain. Seperti kasih seorang anak kepada orang tua seperti itulah kasih kami kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  3. Dalam hal segi kecepatan dan kesimpelan. Kami Anak Kecil atau daun muda pasti unggul lebih cepat dan simpel dari Orang Dewasa. Dalam melakukan tindakan kami cepat dan simpel, kami tidak bertele-tele menunggu lebih lama, mempertimbangkan ini itu seperti yang dilakukan oleh Orang Dewasa. Karena terlalu lama bertindak dan berfikir satu pun tidak ada yang selesai, semuanya menjadi terbengkalai oleh Pemimpin yang lambat mengambil keputusan. Rasa ingin tahu kami yang besar, membuat kami lebih unggul dari Orang Dewasa, sehingga kami cepat bertindak dan mengambil keputusan meskipun tindakan yang kami lakukan salah dan menimbulkan resiko setidaknya kami sudah melakukan dan mau mencoba dengan demikian kami bisa memperbaiki dimana letak kesalahan yang telah dilakukan.   
Ada suatu Hal Kecil yang ingin Oretor bagikan kepada Pembaca Bijaksana, yang belum lama terjadi kepada Oretor. Tiga hari yang lalu tepatnya pada hari sabtu tanggal 18 Januari 2014, Oretor kehilangan celana seragam kerja yang saya jemur dijemuran samping rumah, dimana celana tersebut Oretor pakai untuk bekerja di salah satu Instansi Pemerintah sebagai Abdi Negara. Dengan kejadian tersebut Oretor mendapat pembelajaran yang sangat berharga yaitu Oretor diajarkan untuk menjadi orang yang lebih berbesar hati dan lebih mengikhlaskan sesuatu yang ditakdirkan bukan menjadi milik kita. Dengan demikian kita tidak akan menjadi tamak dan serakah apabila kita sudah bisa menjadi orang yang berbesar hati dan lebih mengikhlaskan sesuatu. Oleh karena itu mari Pembaca Bijaksana jangan malu belajar dari suatu Hal Kecil yang dapat membuat Kita menjadi Besar.