Out of Comfort Zone |
Selamat pagi Dunia dan Good Morning Pembaca Bijaksana!!! sudah pada kangen kagak sama Oretor???
Pada
kesempatan pagi ini di hari rabu yang cerah ini, Oretor sangat ingin
berbagi cerita atau kisah yang sangat inspiratif. Adapun cerita yang
akan saya bagikan adalah kutipan dari Buku yang berjudul " Dari Subuh Hingga Malam " yang ditulis oleh Bapak Abdul Wadud Karim Amrullah / Pdt. Willy Amrull. Sebelumnya saya sangat berterima kasih kepada Bapak Willy atas
kebaikannya bersedia menuliskan pengalaman hidup yang luar biasa ke
dalam sebuah buku, sehingga buku tersebut dapat saya baca dan sampai
kepada tangan Oretor. Dan dikesempatan kali ini Oretor memohon ijin
kepada Bapak Willy, untuk meneruskan dan men-share sepenggal dari isi buku " Dari Subuh Hingga Malam ",
agar semakin banyak pembaca yang bijaksana yang mengetahuinya. Atas
kebaikan dan perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih. Sedikit
gambaran untuk para pembaca bijaksana, Bapak Willy Amrul adalah salah
satu pejuang kita yang ikut berjuang melawan penjajah merebut
kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau juga merupakan adik seorang
penulis, penyair, dan ulama tekenal pada zamannya yang berasal dari
sumatera barat yaitu Bapak Abdul Malik atau yang lebih kita kenal dengan
sebutan Buya Hamka. Di sini Oretor hanya berniat meneruskan kesaksian
dari perjalanan hidup penulis agar para pembaca bijaksana wawasannya
semakin bertambah dan semakin welcome atau open mainded. .
.hehehehehehehe. Dan inilah dari sepenggal kisah tersebut, selamat
menikmatinya!!!
Kawanku tercinta Murad;
Alangkah
gembiranya aku mendengar suaramu, apalagi sudah mulai tertawa biarpun
badanmu masih lemah, tandanya semangatmu masih bernyala-nyala. Aku
sangat percaya bahwa kita akan bertemu lagi di mana pun yang ditunjukkan
oleh Tuhan. Kita akan bersama-sama menikmatinya jika kita betul-betul
percaya dengan iman. Dalam Alkitab tertulis bahwa "Iman adalah dasar
dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu
yang tidak kita lihat.....tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada
Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa
Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia" (Ibrani 11:1,6).
Engkau
pun tahu bagaimana perjalanan hidupku. Dibesarkan dan dididik untuk
menjadi orang yang saleh. Aku turuti sebaik mungkin, tetapi aku berpikir
apakah cukup dengan menjalankan ibadah secara ritual yang diajarkan
untuk mengumpulkan pahala supaya kita dimasukkan ke dalam surga. Aku
sangat khawatir jika ditimbang kelak pada hari akhirat, maka
timbangannya akan lebih banyak beratnya pada dosa. Apalagi kalau
persyaratannya harus meniti jembatan "siratalmustaqim" yang tipisnya
seperti rambut dibelah tujuh. Dan kalau kita dikubur malaikat maut akan
membangunkan kita dengan cemeti, sesudah orang-orang meninggalkan
kuburan kita tujuh langkah. Waktu kecil aku selalu takut akan mati.
Sesudah
aku mempelajari Alkitab, aku baru insaf bahwa semua orang berdosa,
tidak seorangpun yang suci. Kita tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.
Sebab kasih karunia Allah, kita diselamatkan oleh iman ; itu bukanlah
hasil usaha kita, tetapi anugerah Allah, itu bukan hasil pekerjaan kita.
Jadi, supaya tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan dirinya
mengenai hal itu. Upah dosa ialah maut dan neraka; tetapi karunia Allah
ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus (Isa Almasih). Kita dapat menerima
apa yang sebenarnya tidak patut mendapatkannya. Allah adalah suci dan
adil dan Dia harus menghukum dosa, tetapi kasih-Nya kepada kita, Dia
memberikan pengampunan pada dosa kita. Isa Almasih mengatakan, " Aku
adalah jalan untuk mengenal Allah dan mendapat hidup dan kebenaran.
Tidak seorang pun yang dapat datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak
melalui Aku."
Sedari
kecil, kita sudah diajarkan membaca "bismillahirrahmanirrahim" (dalam
nama Allah yang Pengasih dan Penyayang) tiap-tiap apa yang akan kita
kerjakan. Selama itu kita beribadah mencari Allah Yang Pengasih dan
Penyayang. Aku mendapati firman Allah yang mengatakan bahwa "Kamu akan
mencari Aku dan menemukan Aku, sebab kamu mencari dengan sepenuh hati"
(Yeremia 29:13, BIS). Tadinya aku tidak mengerti maksud Allah membiarkan
Isa Almasih disalibkan. Jawabannya kutemukan dalam Yohanes 3:16 (BIS):
"Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga ia
memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak bisana, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal."
Dahulu, mendengar kata Anak Allah, kuanggap seakan-akan merendahkan
derajat nama Allah, tetapi setelah mempelajarinya bahwa semua orang yang
menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan
dari darah atau dari daging, bukan
pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari
Allah. Kalau kita pikir, apa salahnya kita dipanggil anak Allah,
sedangkan kita pun dapat dipanggil anak Indonesia, Anak Amerika, dan
sebagainya.
Untuk
ini kita tidak pernah terlambat. Aku baru insaf dan bertobat sesudah
aku mencapai usia 54 tahun. Isa Almasih berkata, " Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat
melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3). Rasul Paulus juga mengatakan
bahwa " Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati, maka kamu akan diselamatkan" (Roma 10:9).
Kelihatannya
seakan-akan aku berkhotbah untuk menarikmu untuk masuk "agama" Kristen.
Maksudku hanya untuk menyampaikan Kabar Baik yang dapat kita terima
sebagai anegerah Allah, supaya ada hubungan kita dengan-Nya. Dan aku
sangat bergembira kalau kita bertemu kembali di surga. Jika hal ini
dapat engkau terima dan masuk akal, maka syaratnya ialah dengan jalan
pertobatan dengan berdoa sebagai berikut:
"Tuhan
Yesus, aku percaya bahwa Engkau adalah Anak Allah dan Engkau mati di
kayu salib, dan dibangkitkan kembali dari kematian. Aku bertobat dari
dosa-dosaku dan menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Terima
kasih atas keselamatanku."
Murad, engkau sudah lebih dari saudara kandungku, itulah sebabnya aku memberanikan diri untuk menyampaikan pesan ini padamu. Aku tak dapat membantu apa-apa selain daripada mendoakan kau siang dan malam.
Semoga Tuhan selalu memberkatimu sekeluarga.
Dari kawanmu yang setia : Wadud
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,
karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku ringan."
Pak Wadud....hak anda untuk mengikuti Yesus. anda diberikan pikiran dan kemampuan menganalisis semua fenomena dunia dan segala isinya... termasuk ajaran agama2 dan semua perilaku Nabi dan pengikutnya. Kalo akhirnya engkau memilih Yesus.... engkau tidak hanya memilih Nabi diatas segala Nabi ...tetapi engkau Telah Memilih Tuhan dari segala Illah.! GBU !!!
ReplyDeletePak Wadud....hak anda untuk mengikuti Yesus. anda diberikan pikiran dan kemampuan menganalisis semua fenomena dunia dan segala isinya... termasuk ajaran agama2 dan semua perilaku Nabi dan pengikutnya. Kalo akhirnya engkau memilih Yesus.... engkau tidak hanya memilih Nabi diatas segala Nabi ...tetapi engkau Telah Memilih Tuhan dari segala Illah.! GBU !!!
ReplyDelete