Tuesday, October 29, 2013

Sampah sahabat Negeriku

Sampah sahabat Negeriku
Pernahkah pembaca bijaksana mendengar kata Switzerland??? saya rasa pasti semua pembaca pernah mendenganya. Ya, Switzerland atau sering disebut Swiss adalah sebuah negara yang terletak di antara negara-negara di benua Eropa dengan luas sekitar 41,285 Km persegi. Switzerland adalah negara yang terkenal akan kualitas pendidikan, makanan, tourisme, dan kondisi finansial yang stabil. Negara dengan Pegunungan Alpen yang terkenal di seluruh dunia ini juga melambangakan kualitas pelayanan yang berkelas. Selain itu Switzerland ternyata menduduki peringkat satu negara terbersih di dunia sobat. Jika Switzerland Negara terbersih di dunia, lantas dimanakah letak posisi Indonesia? Apakah masuk daftar 10 Negara terbersih di dunia? atau Bahkan masuk daftar 10 Negara terkotor di dunia? semua jawabannya terdapat di mbah google, Pembaca Bijaksana dapat dengan mudah men-searching di beranda google, tinggal memasukkan kata sandi yang diinginkan, tidak butuh waktu lama, sekejap saja langsung keluar kalau koneksi internet pembaca tidak lemot. 
Sampah sahabat Negeriku
Oretor akan membagikan atau meneruskan sedikit ilmu mbah google yang menerangkan dimanakah posisi Indonesia jika terkait dengan kebersihan? Jika berbicara daftar 10 negara terbersih di dunia, apakah Indonesia masuk? sudah jelas jawabannya pasti " tidak ", jika ditanya alasannya mengapa? tanya kepada diri sendiri, pribadi lepas pribadi. Jika berbicara daftar 10 negara terkotor di dunia, apakah Indonesia masuk? masih beruntung atau untung saja " tidak " , kita patut berbangga diri sedikit, sebab negara kita tidak termasuk ke dalam daftar negara terkotor di dunia. Tetapi apakah kita sudah sangat puas dengan semua itu? atau bahkan jadi berpangku tangan? tidak melakukan perubahan yang luar biasa, yang dapat sebagai dasar pengakuan atau penilaian dunia Internasional terhadap Negara kita. Disini sebenarnya Oretor sangat merasa sedih di dalam hati atau bahkan sampai menusuk tertancap di dalam hati, dimana Oretor sebagai Indonesia Lovers atau Pemuda Indonesia atau generasi penerus bangsa, melihat kenyataan yang sangat berbalik dan berbeda antara Indonesia sebenarnya atau kondisi sekarang dengan Indonesia pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa yang memiliki potensi Sumber Daya Alam yang sungguh luar biasa atau Indonesia tempo doeloe. Dimana Indonesia diberikan atau dianugerahi pohon yang berlimpah, air sebagai sumber kehidupan yang meruah, dan banyak lagi yang tidak tersebutkan. Sangat berbeda dengan kondisi sekarang jumlah populasi pohon yang ada di Indonesia sekarang sangat minim karena ulah manusia yang seperti binatang, yang tahunya merusak dan mengeksploitasi saja, tidak ada usaha memperbaiki dan melestarikan agar terjaga keseimbangan kehidupan antara manusia dengan alam. Disisi lain banyak yang tinggal di daerah kumuh, desa, dan pedalaman yang sangat sulit mendapatkan air bersih untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga banyak yang menderita penyakit akibat mengkonsumsi air yang tidak steril atau terkontaminasi dengan zat kimia yang diproduksi dan disalurkan oleh perusahaan-perusahaan industri yang tidak perduli dengan lingkungan sekitar yang penting meraup keuntungan atau profit. 

Sampah sahabat Negeriku
Melihat kondisi carut marutnya Jakarta sebagai wajah Indonesia, nampaknya Indonesia masih jauh bisa bersanding dengan ke-10 negara terbersih di dunia. Lihat saja, minimnya kualitas air bersih di pinggiran ibu kota, bahkan perusahaan penyedia air bersih kewalahan menyediakan air bersih yang memadai (lihat: Krisis Air Bersih di Kota Padat). Bahkan, Kementerian Lingkungan Hidup bahwa warga Indonesia dalam satu hari dapat menghasilkan 625.000.000 liter sampah dari total jumlah penduduk Indonesia. Angka yang fantastis bukan? Jumlah sampah yang banyak yang dihasilkan dalam sehari tersebut bersumber dari berbagai aktivitas baik yang dihasilkan alam maupun yang dihasilkan manusia maupun industri sendiri.

1. Aktivitas yang dilakukan Alam.
    Adapun aktivitas yang dilakukan oleh Alam yang menghasilkan sampah adalah seperti Pohon melakukan pengguguran daun, atau pohon tumbang akibat sudah tua atau diterpa angin, atau sampah yang dibawah air laut atau sungai ketika meluap. Tetapi semua itu tidak sebanding dengan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Dan sampah yang berasal dari alam tidak dapat kita tolak dan elakkan, yang harus kita lakukan adalah menanggulanginya.

2. Aktivitas yang dilakukan Manusia.
    Kita sudah maklum dengan aktivitas yang satu ini, dimana setiap segi atau bidang kehidupan manusia, baik ditinjau dari profesi, umur, jenis kelamin, dan atau bahkan agama pasti menghasilkan sampah. Sampah tidak dapat kita tolak dari kehidupan, karena sampah bagaikan sahabat yang selalu ada dan melekat pada diri kita sendiri. Yang terpenting sekarang bagaimana memanage, menanggulangi, dan meminimalisir sampah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika ibu-ibu belanja ke pasar, sebelum berangkat ke pasar sediakan terlebih dahulu wadah atau box baik kecil maupun besar tempat meletakkan belanjaan yang nantinya akan dibeli di pasar, sehingga penggunaan kantong plastik menjadi berkurang dan kulkas para ibu dapat tertata dengan rapi dengan kehadiran box seperti Tupperware. Yang tidak dapat diterima Oretor adalah ketika manusia menjadikan jalanan, sungai, dan parit menjadi tempat sampah. Karena pada hakikatnya Jalanan adalah tempat orang berjalan kaki, tempat kendaraan berlalu-lalang, dan sekaligus sebagai pemandangan yang sangat memerlukan nilai estetika yang menjernihkan mata yang memandang. Sedangkan Sungai adalah sumber kehidupan bagi manusia, yang dapat digunakan untuk mandi, mencuci, bahkan untuk memasak jika kualitas airnya bagus. Tetapi bagaimana jika terdapat tumpukan sampah di sungai maka sungai pun menjadi tersumbat yang dapat mengakibatkan banjir bahkan beralih fungsi menjadi Tempat Penimbunan Sampah. Parit adalah tempat mengalirkan air kotor yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dalam rumah tangga, jika manusia membuang sampah ke parit maka parit pun menjadi tersumbat yang mengakibatkan air kotor menjadi tergenang yang menimbulkan bau tak sedap bahkan dapat mengakibatkan banjir karna drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Pernah suatu ketika Oretor sedang berada dalam Angkutan Umum melihat seorang gadis remaja yang berparas sangat cantik tetapi memiliki hati yang sangat busuk karena sang gadis dengan santainya membuang bungkus makanan dari jendela Angkutan ke Jalanan. Ingin rasanya Oretor menimpuk kepala sang gadis dengan sepatu saking sebelnya, tetapi lagi-lagi Oretor tidak tega terhadap si gadis berparas cantik. Dan banyak lagi kejadian lain yang disaksikan Oretor.

3. Aktivitas yang dilakukan Industri.
    Adapun aktivitas yang dilakukan oleh Industri yang menghasilkan sampah adalah dengan membuang limbah perusahaan dengan sembarangan. Ada yang dibuang ke parit bahkan ke sungai yang sangat menyusahkan lingkungan. Ini terjadi karena kurangnya kesadaran pemilik perusahaan terhadap dampak analisis lingkungan, buruknya managemen perusahaan terhadap pengolahan limbah, dan pemerintah kita yang tidak tegas terhadap perusahaan Industri tersebut. 

Setelah membaca sedikit paparan Oretor tersebut diatas tentang Sampah, masihkah kita menjadi manusia yang lama? manusia yang tidak memiliki kesadaran terhadap kebersihan dan keberadaan sampah ! Oretor harap jangan menjadi manusia lama lagi melainkan melakukan perubahan menjadi manusia baru yang sangat peduli terhadap kebersihan dan keberadaan sampah di sekitar kita. Karena hidup bersih dan sehat itu sangat indah dan luar biasa, dan Kebersihan adalah merupakan sebagian dari Iman. Dan untuk yang terakhir, Oretor mengajak Pembaca bijaksana semua untuk bersama-sama dengan dinas kebersihan menjaga dan merawat lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, dan peduli terhadap kebersihan. Dan Oretor berharap Dinas Kebersihan Indonesia melakukan pekerjaannya dengan baik dan melayani masyarakat dengan tulus hati.

" Terima Kasih Dinas Kebersihan Indonesia ".



Tuesday, October 22, 2013

Building and Sharing Love to Everybody

Building and Sharing Love to Everybody
Dengan penuh semangat sambil berlari seorang anak membukakan pintu rumah untuk seorang ayah yang sangat dia cintai dan kagumi. Saking ingin meluapkan rasa rindunya, si anak dengan kuat dan hangat memeluk si ayah yang sudah lama ditunggu dari tadi. Lalu dengan tersenyum si anak berkata " Daddy, You Know How Much I Love You ". Dan si Daddy pun tidak kalah hangatnya membalas perkataan si anak, " Me too Darling, in everywhere and everytime I always Think about You". Yeah, this sentences trying to describe what the real love is. Dibenak Oretor berpikir pasti kita semua pernah merasakan kasih atau cinta murni tersebut ketika kita masih kanak-kanak, ketika kita masih polos dan lugu-lugunya. Dimana the real expression of our face when we were young menggambarkan keadaan dan cinta yang sebenarnya, tidak dibuat-buat dan manis dibibir saja. Kondisi kasih yang bergaris miring tersebutlah yang banyak dan sering kita lakukan ketika beranjak dewasa.

Pernahkah terbayang Pembaca Bijaksana walaupun hanya sekejap saja, Andai saja saya kembali ke masa kanak-kanak hanya untuk sebentar mungkin semenit, lima menit, satu hari, dan atau bahkan untuk satu tahun? pasti saya sangat merasa bahagia, nyaman, dan damai terlepas dari semua tipu daya muslihat, kepurak-purakan, dan omong kosong belaka yang membuat kita muak, kagak nahan, dan bahkan menjadi stress. . .aaaahhh gawat darurat kalau sudah begitu. Tapi inilah hidup yang diberikan Tuhan kepada kita, Life must go on, so do it with carefully and patiently, and then pray to God, to lead your way seperti yang banyak disebutkan para motivator dalam seminar maupun bukunya.

Di zaman sekarang, di kehidupan yang sedang kita lakonkan sekarang sangat sulit kita temukan dan rasakan perasaan cinta atau kasih suci seperti kita masih kanak-kanak. Dimana kita sangat merasa nyaman dan damai ketika berada dipelukan maupun disisi orang tua kita. Kita merasa tidak seorang pun yang lagi dapat mengganggu kita karna kita sudah terjaga aman oleh Pelindung yang luar biasa yang tidak pernah mengecewakan kita yaitu Our Parents. Seperti hati orang tua dengan hati kita saling berbisik dan saling menyampaikan pesan dengan lembut " saya berada di dunia ditugaskan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk menjaga, merawat, membesarkan, dan memenuhi kebutuhan mu ; dan saya berada di dunia juga terlahir untuk menghormati, menaati, menyayangi, dan melayani mu ketika Engkau tua nanti".
Melainkan yang kita dapati di kehidupan nyata ialah manusia yang dipenuhi dengan amarah, benci, dendam, dengki, dan atau bahkan merampas hak orang lain yang bukan menjadi hak miliknya. Seperti mengambil barang atau harta orang lain, melakukan korupsi, dan banyak lagi untuk disebutkan. Dan bahkan bunuh membunuh pun dicoba dilakukan agar terjamin semua rahasia yang selama ini disembunyikan atau amarah dendam yang berasal dari kuasa si Jahat tersalurkan dengan baik dan tuntas. 
Oleh karena itu disini Oretor mencoba mengajak para pembaca bijaksana untuk saling Building and Sharing Love to Everybody agar tercipta suasana nyaman dan damai, hidup dengan rukun dan saling tolong-menolong satu sama lain. Mengingat kita tinggal di negara kita tercinta Indonesia yang beraneka ragam dari segala aspek kehidupan seperti Agama, Suku, Budaya, dan adat istiadat yang dari sabang sampai merauke sudah jelas berbeda . Walaupun kita berbeda tetapi kita disatukan oleh Ideologi Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang sangat saya banggakan dan junjung tinggi sebagai bangsa Indonesia. Indonesia Engkau Negara Besar yang luar biasa dan tidak terkalahkan sepanjang masa, " You are Always the best Country in my eyes eventhough many country are so big and wealthy ". 

Karena julukan Negara kita adalah negara yang penuh dengan orang-orang baik, sopan, ramah tamah, dan selalu mudah tersenyum. Marilah kita tunjukkan Identitas Bangsa kita itu dalam kehidupan kita sehari-hari dengan Building and Sharing Love to Everybody . Dan karena menurut buku yang sangat saya cintai dan kagumi yang saya jadikan sebagai pedoman hidup berkata " Hukum yang paling utama dan terutama adalah Mengasihi Tuhan Yang Maha Esa dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap kerendahan hati. Yang dilanjutkan dan diaplikasikan sebagian dengan mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri ".

" Perbedaan, keanekaragaman, kesombongan, keserakahan, keegoisan, serta
amarah tidak lagi menjadi penghalang kita untuk berbuat baik,
untuk saling membagi kasih satu sama lain karena semuanya itu berasal dari
kuasa si jahat dimana kuasa jahat tersebut sudah dikalahkan oleh kasih yang 
kita peroleh dari Tuhan Yang Maha Esa ". 


Wednesday, October 16, 2013

Out of Comfort Zone

Out of Comfort Zone
Selamat pagi Dunia dan Good Morning Pembaca Bijaksana!!! sudah pada kangen kagak sama Oretor???
Pada kesempatan pagi ini di hari rabu yang cerah ini, Oretor sangat ingin berbagi cerita atau kisah yang sangat inspiratif. Adapun cerita yang akan saya bagikan adalah kutipan dari Buku yang berjudul " Dari Subuh Hingga Malam " yang ditulis oleh Bapak Abdul Wadud Karim Amrullah / Pdt. Willy Amrull. Sebelumnya saya sangat berterima kasih kepada Bapak Willy atas kebaikannya bersedia menuliskan pengalaman hidup yang luar biasa ke dalam sebuah buku, sehingga buku tersebut dapat saya baca dan sampai kepada tangan Oretor. Dan dikesempatan kali ini Oretor memohon ijin kepada Bapak Willy,  untuk meneruskan dan men-share sepenggal dari isi buku " Dari Subuh Hingga Malam ", agar semakin banyak pembaca yang bijaksana yang mengetahuinya. Atas kebaikan dan perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih. Sedikit gambaran untuk para pembaca bijaksana, Bapak Willy Amrul adalah salah satu pejuang kita yang ikut berjuang melawan penjajah merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau juga merupakan adik seorang penulis, penyair, dan ulama tekenal pada zamannya yang berasal dari sumatera barat yaitu Bapak Abdul Malik atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Buya Hamka. Di sini Oretor hanya berniat meneruskan kesaksian dari perjalanan hidup penulis agar para pembaca bijaksana wawasannya semakin bertambah dan semakin welcome atau open mainded. . .hehehehehehehe. Dan inilah dari sepenggal kisah tersebut, selamat menikmatinya!!!

Kawanku tercinta Murad;

Alangkah gembiranya aku mendengar suaramu, apalagi sudah mulai tertawa biarpun badanmu masih lemah, tandanya semangatmu masih bernyala-nyala. Aku sangat percaya bahwa kita akan bertemu lagi di mana pun yang ditunjukkan oleh Tuhan. Kita akan bersama-sama menikmatinya jika kita betul-betul percaya dengan iman. Dalam Alkitab tertulis bahwa "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.....tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia" (Ibrani 11:1,6).

Engkau pun tahu bagaimana perjalanan hidupku. Dibesarkan dan dididik untuk menjadi orang yang saleh. Aku turuti sebaik mungkin, tetapi aku berpikir apakah cukup dengan menjalankan ibadah secara ritual yang diajarkan untuk mengumpulkan pahala supaya kita dimasukkan ke dalam surga. Aku sangat khawatir jika ditimbang kelak pada hari akhirat, maka timbangannya akan lebih banyak beratnya pada dosa. Apalagi kalau persyaratannya harus meniti jembatan "siratalmustaqim" yang tipisnya seperti rambut dibelah tujuh. Dan kalau kita dikubur malaikat maut akan membangunkan kita dengan cemeti, sesudah orang-orang meninggalkan kuburan kita tujuh langkah. Waktu kecil aku selalu takut akan mati.

Sesudah aku mempelajari Alkitab, aku baru insaf bahwa semua orang berdosa, tidak seorangpun yang suci. Kita tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Sebab kasih karunia Allah, kita diselamatkan oleh iman ; itu bukanlah hasil usaha kita, tetapi anugerah Allah, itu bukan hasil pekerjaan kita. Jadi, supaya tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan dirinya mengenai hal itu. Upah dosa ialah maut dan neraka; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus (Isa Almasih). Kita dapat menerima apa yang sebenarnya tidak patut mendapatkannya. Allah adalah suci dan adil dan Dia harus menghukum dosa, tetapi kasih-Nya kepada kita, Dia memberikan pengampunan pada dosa kita. Isa Almasih mengatakan, " Aku adalah jalan untuk mengenal Allah dan mendapat hidup dan kebenaran. Tidak seorang pun yang dapat datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku."

Sedari kecil, kita sudah diajarkan membaca "bismillahirrahmanirrahim" (dalam nama Allah yang Pengasih dan Penyayang) tiap-tiap apa yang akan kita kerjakan. Selama itu kita beribadah mencari Allah Yang Pengasih dan Penyayang. Aku mendapati firman Allah yang mengatakan bahwa "Kamu akan mencari Aku dan menemukan Aku, sebab kamu mencari dengan sepenuh hati" (Yeremia 29:13, BIS). Tadinya aku tidak mengerti maksud Allah membiarkan Isa Almasih disalibkan. Jawabannya kutemukan dalam Yohanes 3:16 (BIS): "Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak bisana, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal." Dahulu, mendengar kata Anak Allah, kuanggap seakan-akan merendahkan derajat nama Allah, tetapi setelah mempelajarinya bahwa semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Kalau kita pikir, apa salahnya kita dipanggil anak Allah, sedangkan kita pun dapat dipanggil anak Indonesia, Anak Amerika, dan sebagainya.

Untuk ini kita tidak pernah terlambat. Aku baru insaf dan bertobat sesudah aku mencapai usia 54 tahun. Isa Almasih berkata, " Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3). Rasul Paulus juga mengatakan bahwa " Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan" (Roma 10:9).

Kelihatannya seakan-akan aku berkhotbah untuk menarikmu untuk masuk "agama" Kristen. Maksudku hanya untuk menyampaikan Kabar Baik yang dapat kita terima sebagai anegerah Allah, supaya ada hubungan kita dengan-Nya. Dan aku sangat bergembira kalau kita bertemu kembali di surga. Jika hal ini dapat engkau terima dan masuk akal, maka syaratnya ialah dengan jalan pertobatan dengan berdoa sebagai berikut:

"Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau adalah Anak Allah dan Engkau mati di kayu salib, dan dibangkitkan kembali dari kematian. Aku bertobat dari dosa-dosaku dan menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Terima kasih atas keselamatanku."

Murad, engkau sudah lebih dari saudara kandungku, itulah sebabnya aku memberanikan diri untuk menyampaikan pesan ini padamu. Aku tak dapat membantu apa-apa selain daripada mendoakan kau siang dan malam.
Semoga Tuhan selalu memberkatimu sekeluarga.

Dari kawanmu yang setia : Wadud

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, 
karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku ringan."


Friday, October 11, 2013

Looking For is Never End Part II

Looking For is Never End Part II

Teriknya matahari dan ramainya orang di dalam kereta yang saling berdesak - desakan membuat saya semakin gerah dan bosan. Di dalam benak " saya berpikir di dalam imajinasi pada suatu hari nanti saya akan memiliki gerbong kereta atau bahkan memiliki kereta sendiri untuk mengantarkan saya berpetualang mengarungi lautan mimpi yang penuh tantangan dan memacu adrenalin ". I wanna say to all of You, I am the Man who has big dream in Life. . .That's it!!!. Perjalanan menuju Jakarta begitu melelahkan semua penumpang termasuk saya, tetapi saya masih memiliki sedikit semangat karna masih mempunyai harapan yang sungguh luar biasa yang harus digapai. Dan seorang pemenang adalah orang yang tidak pernah mengenal kata lelah dan patah semangat melainkan menanamkan dalam hati mari kita coba kerjakan dan jika pekerjaan itu gagal mari kita coba kerjakan sekali lagi. 

Perjalananpun sudah mulai semakin dekat dan hampir sampai ke tempat tujuan, dimana aroma kemacetan ibukota Jakarta, Indonesia sudah mulai terhendus. Sang penanda pun sudah mulai diperdengarkan dimana sirene kereta sudah mulai berbunyi tanda kereta akan tiba dalam beberapa menit. Kelihatan disana - sini seluruh penumpang melakukan persiapan untuk turut, terlihat beberapa raut wajah dari penumpang yang menampilkan ekspresi yang berbeda seperti seorang kakek tua yang berada di sudut gerbong menampilkan raut wajah lelah dan kurang bersemangat karena termakan usia,  di berbalik arah dari sang kakek terlihat gadis remaja yang sangat bergerimba karena akan bertemu keluarga yang telah sekian lama tidak pernah ketemu. Dari segi aktivitas terlihat dari beberapa penumpang yang mulai sibuk, ada yang mulai bangkit berdiri meningkalkan tempat duduk, ada yang memeriksa barang bawaan, ada yang menelepon keluarga / teman untuk memberitahu bahwa kereta akan segera tiba, dan untuk yang wanita ada yang memperbaiki tatanan rambut dan mempertebal make up akibat luntur bersamaan dengan jatuhnya keringat semua dilakukan agar selalu kelihatan cantik dan menawan.  . .hehehehehe! Sementara saya sendiri secara otomatis men-stopkan imajinasi yang tak kunjung habis dan tak kunjung tercapai, eeetttsss tapi jangan salah saya tetap semangat untuk menggapainya asalkan saya tetap berusaha, bekerja keras, dan selalu mengandalkan Tuhan untuk turut bekerja dan memberkati pasti semua akan tercapai dengan baik. . Top Markotop!!!

Dengan mantap saya langkahkan kaki turun dari kereta menatap kemasa depan yang penuh tantangan, saya begitu merasakan di telinga jalanan berbisik kepada saya : There is your way so walk with carefully and then you will get it in your hand. kalimat tersebut membuat saya semakin semangat menjalani hidup ini. Mas, ojek mas seru abang tukang ojek. Bang, rokok bang seru pedagang asongan. Aqua dingin. .Aqua dingin seru si bibi (namboru bahasa spanyolnya) pedagang kaki lima. Dengan satu teriakan saya menjawab
T iiiiddaaaakkkk. . .! secara serempak mereka nge-rap : woyy kalau gak mau gak usah pakai teriak xalii. Bukan itu xaliii mas bang bro, sepatu kets BARU saya kena cipratan lumpur. Kalau gak percaya lihat aja sendiri, gimana dengan penampilan saya entar jikalau sepatu saya kotor, apa kata DUNIA???
hohohohohohoho. . .bussshhh. Dengan sekejap saya berlalu meninggalkan mereka.

Noh Loe, para pembaca yang bijaksana sudah terhibur kagak dengan kalimat pembuka diatas??? seneng rasanya saya sebagai oretor bisa kembali bertemu, berbagi, dan bercuap - cuap kembali dengan para pembaca bijaksana melanjutkan kisah sang oretor yang sebelumnya masih tergantung di tulisan pertama Looking For is Never End. Sekedar untuk gambaran dan informasi tambahan oretor sekarang berada di ibukota Jakarta, Indonesia untuk menunaikan panggilan tugas negara yang mulia yaitu : listening direction from my big boss in my intitution to add my knowledge and skill so that i can do it my job with carefully. I'm really so thankful to Lord because He let me to stand here in Jakarta . In my first time there i'm really so happy because i see land mark of Jakarta, " the Land Mark is National Monument of Jakarta ( monumen nasional ). Oretor akan tinggal disana dalam beberapa minggu menikmati kepadatan dan kemacetan kota Jakarta and will come back again to my hometown if the job has finished. 
Di kampung halaman Oretor akan mulai hidup baru mencari pengalaman dan berkarya selagi masih muda. Like my Ag, coz you're young but you're right, walk your miles, do your part with a smile. . .:). Ok, saatnya saya sang Oretor akan bercerita pengalaman hidup dari masa Senior High School  hingga Sang Oretor bisa menginjakkan kaki di Jakarta. Mohon perhatian oret - oret akan segera dimulai dengan post title Looking For is Never End Part II, kepada para pembaca bijaksana agar segera menghidupkan sinyal masing - masing, oret - oret dipersembahkan oleh oretor amatir kita yaitu " Pudan Lubis is My Name ". Come on and Congratulation for your imagination. . .!!!!!

Kotek . . .kotek. .kotek, suara ayam berkokok nan merdu, pertanda pagi sudah datang menyambut orang - orang yang luar biasa. Terdengar ditelinga suara wajan dan sendok penggorengan saling bersahut -sahutan silih berganti disusul dengan suara blender yang sangat nyaring di dapur sehingga membuat saya terbangun dari tidur. Pudan. .pudan ayo cepat nak, kita harus ke kota hari ini untuk mendaftarkan kau masuk sekolah SMA. Dengan agak sedikit malas saya menjawab dikarenakan masih ngatuk lantaran semalaman berimajinasi, iya Ma . .sebentar pudan beresin tempat tidur dulu. Setelah selesai beresin tempat tidur maka yang tidak lupa saya lakukan terlebih dulu adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk berterima kasih dan mengucap syukur atas nafas kehidupan, nikmat, dan segala sesuatu yang boleh terjadi dalam hidupku. Kemudian saya bergegas mengambil handuk untuk mandi , and then take a clothes, after that breakfast with my mother. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu kini saya tidak lagi duduk in Yunior High School dan kini saya sudah menginjak umur ke 16 tahun, dan itu berarti saya sudah bertambah besar dalam segala hal, bertambah besar badan dan bertambah besar juga pemikiran. Di usiaku sekarang mama berpesan agar selalu menjadi anak baik, anak yang berbakti kepada orang tua, anak yang penuh semangat, dan yang paling penting berani mencoba segala sesuatu hal yang baru dan menantang selama itu masih berada pada garis lurus.

Di sepanjang perjalanan dari desa menuju kota, saya melihat begitu banyak sesuatu hal yang baru yang begitu mengagumkan. Disana - sini saya melihat hamparan sawah yang begitu luas yang mulai menguning dan akan segera siap di panen oleh para petani yang luar biasa. Banyak jenis alat transportasi yang berlalu lalang mendahului bis angkutan yang saya naiki. Banyak bangunan - bangunan cantik serta menjulang tinggi mencakar langit. Saking rasa keinginantahuan saya begitu besar dengan polosnya saya bertanya kepada mama, "  Ma, itu bangunan apa??? kok ramai orang??? kok jualan pakaian di gedung besar???
Dengan sabar dan lembut mama menjawab : Pudan anakku itu namanya Mall, Mall adalah tempat yang digunakan orang - orang kota belanja, makan, bermain, dan lain - lain. Fasilitas Mall yang disediakan bermacam -macam tergantung penyedia jasa yang menyediakan, bagaimana konsep bisnis yang akan dilaksanakan. Berbeda dengan di desa, kita hanya dapat menemukan pasar tradisional dimana fasilitas yang disediakan cukum minim hanya yang berhubungan dengan hajat hidup banyak orang. Pudan anakku, apakah kamu sudah paham? Ok, makasih Ma sekarang pudan sudah paham. Dek, nanti juga kamu akan mengetahui lebih banyak lagi sesuatu yang baru yang ada di kota, Tapi ingat kamu jangan terlena dengan semua itu, karena tidak semua yang kelihatan menarik dan baik itu bagus dan bermanfaat bagi dirimu. Jikalau mau sukses dan bertahan hidup di kota kamu harus pandai - pandai memilih yang benar. Apakah kamu paham dengan yang bapak katakan dek??? ucap seorang bapak yang berada duduk di sebelah kursiku. Iya pak, saya paham dan terima kasih atas nasihatnya, semoga saya dapat melakukannya. . .Amin.

Helloha para pembaca bijaksana masih tetap semangatkan membaca oretan yang saya oret??? tapi mohon maaf ea ceritanya sampai disini dulu, cuap -cuap nya kita akhiri dulu, Entar kapan - kapan kita lanjutkan lagi bercuap - cuap dan mengoret Looking For is Never End dikarenakan ini sudah larut malam dan mata sudah tidak mau lagi diajak kompromi. Ok i will miss you in my Looking For is Never End Part III. Good Night and God Bless You. . .:)

"Salam Damai sang Oretor untuk para Pembaca yang Bijaksana"



   






 


Wednesday, October 9, 2013

Looking for is Never End

Looking For is Never End














Termenung seorang Anak  yang mulai beranjak dewasa di sebuah kursi tunggu di stasiun kereta api. Anak tersebut terhanyut dengan imajinasi yang sungguh luar biasa, tetapi dia tidak tahu untuk mewujudkannya.
Saking asyiknya berandai-andai, Pria tersebut tidak memperhatikan keadaan sekeliling yang begitu ramai dan riuh disesaki manusia yang berlalu lalang dan juga hawa yang begitu panas.

Hanya satu yang ada dibenak anak tersebut sekarang yaitu bagaimana untuk sampai pada tujuan. Dia sangat tertarik terhadap motivasi yang diungkapkan oleh seorang diva papan atas di negeri kita tercinta Indonesia. The Motiviation is " Dream, Believe, and Make it Happen ". Ungkapan tersebut menambah semangat si anak untuk sampai pada titik akhir. Setelah tidak berapa lama menunggu, si kereta yang di tunggu tiba di stasiun dan siap meluncur ke stasiun tujuan yaitu Stasiun Kereta Api Manggarai. Dengan sekejap si anak terhentak dari lamunannya akibat suara kereta yang bising, kemudian dia bergegas masuk kereta mencari kursi yang masih kosong. Eeeehhhhh dan ternyata masih tersisa satu kursi kosong di pojok kiri gerbong, dalam hati dia tersenyum kecil dan berkata " lumayan untuk melanjutkan imajinasi besarku => I am A Big Dreamer ".

 I'm sorry sobat pembaca saya kebanyakan berimajinasi dan bercerita sehingga saya lupa memperkenalkan diri. Kalau saya tanya my mother aku anak bapakku kandung dan kalau saya tanya my mother lagi aku punya marga yang sama dengan bapak aku yaitu kami berdua marga LUBIS alias Luar Biasa Banget. . .
hehehehehe. Dan jika aku bertanya sekali lagi dan untuk terakhir kalinya aku adalah anak yang paling bontot alias paling kecil alias anak PUDAN istilah english language-nya. Dapat ditarik kesimpulan jadilah nama saya Lubis Pudan. Mengenai Biodata saya, aku ini sudah menyelesaikan pendidikan dinas di salah satu Intitusi Pendidikan Dinas di negara tercinta Indonesia dan pastinya dibiayai oleh negara. Ya jelas dong wong kita anaknya Pak Presiden alias anak Negara so pasti gratisss. .tis. .tiss. .:). Bangganya saya tinggal di negara kita tercinta Indonesia Raya. Setelah selesai menunaikan pendidikan maka tibalah saya untuk melangkah ke jenjang berikutnya yang telah siap menanti dan menyambut kehadiran saya di dunia baru yaitu dunia kerja, but sebelum masuk ke dunia itu ada suatu proses yang secara tiba-tiba masuk menyisip dengan paksa dan tidak terelakkan lagi yaitu dunia On Job Training, dimana dunia tersebut sebagai tempat kita melakukan sosialisasi dan uji coba terhadap suatu kegiatan atau pekerjaan. Melalui dunia tersebut juga kita ditempah, dilatih, dan dibekali berbagai macam ilmu mulai teori / praktek (Intelektual Question), Emotional Question, And Spritual Question. Dengan bekal atau modal tersebut maka kita benar-benar siap terjun ke Dunia Kerja yang sebenarnya. 

Ooopps tunggu sebentar, pasti pembaca agak bingung membaca tulisan ataupun paparan yang penulis buat diatas!!! pasti dibenak saudara apa hubungannya judul dengan isi yang ditulis???
Oleh karena itu disini saya sebagai penulis menjawab kebingungan saudara sekalian, tulisan diatas tersebut merupakan kalimat pembuka istilah kerennya prolog dari cerita yang akan saya tulis kedepannya . Dimana sih Oretor yaitu saya sendiri memiliki ambisi yang sangat besar untuk mencapai tujuan dan menjadi salah satu orang besar di waktu akan datang di Bumi kita tercinta. Dan jika seseorang yang menulis sebuah tulisan disebut penulis maka saya berbeda lagi, saya memiliki istilah sendiri yaitu Oretor ( Orang yang Senang Melakukan Oret - Oret dengan Berimajinasi ). So call me now " Oretor". . .Thank You All.

Sehubungan dengan post title saya Looking For is Never End, i want to explain about it. Lookig for is Never End adalah sebuah rancangan karya Oretor yang akan dibuat kedepannya dimana mengambil latar belakang dari sisi kehidupan nyata sang Oretor yang mulai merantau meninggalkan desa dan keluarga tercinta pergi ke kota untuk menggapai mimpi dengan semua prestasi, keterampilan, dan tidak kalah pentingnya cita - cita (dream). Oretor bertekad di dalam hati " How to make dream to come true in my life and I must quit from comfort zone ". Ok sekian saja penjelasan singkat dari Oretor, dan berhubung ini sudah waktunya untuk pulang kerja dan fasilitas internet free nya sudah time limit harus di off kan, So sampai disini saja dulu cuap - cuap kita, sampai ketemu lagi di oretan saya selanjutnya yaitu " Looking For is Never End Part II ".

"Salam Damai sang Oretor untuk para Pembaca yang Bijaksana"